Pakan ternak sapi
merupakan hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam usaha ternak
sapi. Karena pakan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan sapi. Sapi yang biasa di jadikan ternak yaitu jenis sapi
pedaging dan sapi perah. Kedua jenis sapi tersebut sangat membutuhkan
pakan ternak yang baik agar bisa menopang pertumbuhannya.
Umumnya para peternak sapi memberikan
rumput sebagai pakan ternak nya, namun ada baiknya bila di imbangi
dengan pakan ternak sapi fermentasi. Dan juga pakan ternak sapi pakan ternak sapi konsentrat. Karena kebutuhan pakan sapi sangat membantu untuk menambah nutrisi dan Gizi yang dibutuhkan oleh sapi.
pakan ternak sapi konsentrat
pakan ternak sapi konsentrat
merupakan jenis pakan campuran yang biasa diberikan kepada hewan ternak,
seperti kambing maupun sapi. Konsentrat memiliki kandungan gizi yang
tinggi yang baik bagi pertumbuhan ternak sapi. selain itu biasanya para
peternak sapi biasa menggunakan rumput sebagai pakan ternaknya, namun
ada beberapa jenis pakan ternak sapi dari rumput
pakan ternak sapi rumput
Rumput lapangan
Rumput grinting
Rumput tanaman
Rumput benggala
Rumput kolonjono
Rumput tuton
Daun leguminoss
Harga Pakan ternak sapi
harga pakan ternak sapi
sangat bervariasi. Itu tergantung distributor yang menjual produknya.
Saat ini sudah banyak masyarakat yang memanfaatkan limbah jerami yang di
jadikan sebagai bahan pakan vermentasi,karena kandungan gizi yang
terdapat dalam pakan fermentasi bisa mencukupi kebutuhan sapi. berikut
adalah simulasi biaya pakan ternak sapi
NO
Keterangan
Harga/ton (Rp.)
1
Harga rumput gajah
100,000
2
Harga konsentrat
600,000
3
Biaya pencacahan
25,000
4
Biaya Pencampuran
25,000
5
Biaya Pembungkusan
25,000
pakan ternak sapi fermentasi
saat ini pakan ternak sapi fermentasi
menggunakan dari limbah pertanian. pakan fermentasi dibuat untuk
efisiensi dalam penyediaan pakan. Selain itu pakan ternak sapi
fermentasi bisa juga menggunakan limbah hijauan dari makanan ternak.
Pakan ternak fermentasi juga sangat bagus untuk menambah gizi dan
nutrisi dalam hewan ternak. berikut adalah jenis pakan fermentasi yang
cocok untuk sapi
Tangakai Jagung kering Tangakai Jagung kering bisa dijadikan bahan pokok untuk
membuat pakan fermentasi. Karena sudah banyak peternak yang memanfaatkan
Tangakai Jagung kering sebagai bahan pakan fermentasi untuk ternaknya.
Jerami
Jerami merupakan salah satu limbah yang memiliki manfaat sebagai pakan
fermentasi untuk ternak sapi. Jerami adalah salah satu limbah pertanian
yang paling mudah difermentasi.
Rumput
Rumput merupakan jenis pakan untuk ternak sapi, biasanya yang sering
dijadikan fermentasi adalah rumput uang sudah tua. ada baiknya rumput
yang sudah tua jangan dibuang begitu saja, tapi di coba untuk di
fermentasikan
JENIS SAPI – Pengertian sapi merupakan hewan ternak
terpenting sebagai sumber susu, daging, tenaga kerja, dan kebutuhan
lainnya. Sapi menghasilkan 50% kebutuhan daging di dunia, 95% kebutuhan
susu, dan 85% kebutuhan kulit.
Sapi ini berasal dari family bovidaeseperti halnya banteng, kerbau (bubaus), bison, kerbau Afrika (syncherus), dan anoa. Menurut ahli, domestikasi sapi sudah dilakukan sekitar 400 tahun sebelum masehi.
Sapi diperkirakan berasal dari Asia Tengah yang kemudian menyebar ke
Afrika, Eropa dan ke seluruh wilayah Asia. Menjelang akhir abad ke-19,
sapi ongole dari India dimasukkan ke Pulau Sumba dan sejak saat itu pulau tersebut dijadikan sebagai tempat pengembangbiakan sapi ongole asli.
Sapi adalah salah satu dari genus bovidae. Terdapat beberapa
sapi jenis primitif yang sudah mengalami domestikasi yang kemudian
sapi-sapi ini digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu: Bos indicus, bos taurus, dan bos sondaicus. Berikut penjelasannya.
Bos indicus atau zebu yang dalam bahasa Indonesia disebut sapi
berpunuk, sapi tersebut berkembang biak di India dan menyebar ke
berbagai negara, terlebih lagi pada daerah tropis seperti Amerika,
Afrika, dan Asia Tenggara yang di dalamnya termasuk Indonesia.
Di negara Indonesia terdapat 8 keturunan sapi zebu yaitu: Ongole, peranakan ongole, dan Brahman.
Sapi Ongole
Sumber gambar: Aktual.com
Jenis sapi Ongole ini mempunyai ciri-ciri warna bulu putih dengan
beberapa warna hitam pada bagian tubuh, terdapat punuk, kelambir, serta
daya tahan adaptasi yang baik. Sapi ini telah disilangkan dengan sapi
Madura, keturunannya disebut sebagai peranakan sapi Ongole (PO) bentuk
dan cirinya sama seperti sapi Ongole namun kemampuan produksinya lebih
rendah.
Menurut ahli (1994), umur pertama kali sapi ini memasuki masa kawin
adalah 27,27 bulan. Sapi peranakan Ongole nilai S/C 1,28 dan nilai
Conception Rate (CR) 75,35%.
Sapi Brahman
Sumber gambar: Bakungpermai.com
Sapi Brahman dikembangkan di Amerika Serikat dengan mencampurkan 3
jenis sapi yaitu: Nellor, gir, dan guzerat. Sapi Brahman adalah jenis
sapi ukuran medium, anaknya (pedet) juga berukuran medium dan berat sapih termasuk ukuran ringan.
Sapi Brahman bertanduk sedangkan warnanya bervariasi dari mulai
totol-totol hitam sampai abu muda. Pada bagian belakang punggung
terdapat punuk yang merupakan kelanjutan dari otot-otot pundak, dengan
telinga panjang serta leher yang menggantung (pendulous) panjang lebar, dalam istilah Jawa disebut (telih).
Sapi Brahman mempunyai beberapa sifat yaitu: Tahan terhadap kondisi
lingkungan yang jelek, tahan terhadap kondisi tatalaksana yang sangat
minimal, toleransi terhadap panas, kepandaian dalam mengasuh anak. Sebab
itulah sapi ini banyak dijadikan sebagai sapi persilangan. Berat badan
jantan mencapai 600 kg sedangkan betina mencapai 500 kg.
Sapi Sahiwal
Sumber gambar: Wikiwand.com
Sapi sahiwal adalah sapi keturunan Bos indicus yang asalnya dari
Pakistan dan India. Warna bulunya merah kecokelatan disertai bercak
putih, badan tidak tinggi dan memiliki pertumbuhan otot yang baik. Berat
sapi ini 550 kg dewasa jantan, dan pada si betina 400 kg. Sapi Sahiwal
juga termasuk sapi perah dengan produksi susu 23.000 kg per tahun.
Bahkan bisa sampai 45.000 kg katanya.
Sapi Kankrey/Guzerat
Sapi ini adalah sapi keturunan Bos Indicus, dengan ciri tubuhnya
besar, berwarna ke abu-abuan, mirip sapi sahiwal hanya saja bukan
termasuk golongan sapi penghasil susu yang baik. Di Amerika sapi Kankrey
disebut dengan Guzerat dan digunakan dalam pembentukan turunan Brahman.
Sapi Krisna Valley
Sapi Krisna Valley adalah sapi keturunan Bos Indicus yang berasal
dari Pakistan dan India, ciri-cirinya mempunyai tanduk pendek, warnanya
bervariasi antara putih dan abu-abu. Jenis sapi ini dikembangkan sebagai
pekerja. Berat badan 550 kg pada jantan dewasa sedangkan 325 kg pada si
betina.
Sapi Boran
Sapi Boran ini mempunyai kampung asal yaitu Afrika tepatnya di
selatan Somalia, Etiopia, dan Kenya. Secara kasap mata warna sapi ini
putih keabuan, namun terkadang merah bercak putih. Berat sapi Boran ini
600 kg jantan dan betina 375 kg. Sapi ini merupakan jenis sapi potong
dengan kualitas daging yang baik.
Sapi Africander
Sapi Africander berasal dari sapi pribumi Hottentot di Semenanjung
Harapan Afrika Selatan. Warna bulu merah disertai kulit yang halus dan
terdapat punuk kecil yang bentuknya agak bulat, tekstur muka panjang,
begitupun dengan telinga dan gelambir. Pada umumnya sapi ini dijadikan
sebagai sapi pekerja dan pedaging.
Heboh Setelah Sapi Dipotong Berdiri
Bos Taurus
Bos taurus merupakan jenis sapi yang menurunkan jenis-jenis sapi
potong dan sapi perah di Eropa. Kemudian golongan sapi ini menyebar ke
berbagai penjuru dunia seperti Selandia Baru, Amerika, dan Australia.
Dan saat ini, sapi keturunan bos taurus sudah banyak dikembangbiakkan di Indonesia seperti: Limousin, simmental, aberdeen angus, charolais, hereford, dan shorthorn dll.
Sapi Limousine/Limosin
Sumber gambar: Pinterest.com
Bagi masyarakat umum mungkin sudah tidak asing lagi dengan sapi ini,
karena sapi ini setiap tahun masuk televisi nasional. Sapi Limousin
berasal dari Perancis dan termasuk tipe sapi potong dengan ciri khas
warna bulu merah kecokelatan, sedangkan area sekeliling mata, kaki mulai
dari lutut ke bawah warnanya agak terang, ukuran tubuh besar dan
panjang, serta memiliki pertumbuhannya yang bagus.
Berat badan sapi betina mencapai 650 kg sedangkan sapi jantan 850 kg
(Sugeng 2003). Menurut ahli (2010) sapi peranakan Limousin mempunyai
nilai S/C 1,34 dan nilai Conception Rate (CR) 66%.
Sapi Simental/Metal
Sumber gambar: Pinterest.com
Sapi Simental merupakan bangsa bos taurus yang berasal dari daerah Simme di negara Switzerland, namun
saat ini perkebangannya lebih cepat di benua Amerika dan Eropa. Sapi
ini merupakan tipe sapi perah dan pedaging, warna bulu cokelat kemerahan
(merah bata) pada bagian muka dan lutut ke bawah serta ujung ekor
berwarna putih.
Berat badan sapi Simental jantan dewasa bisa mencapai 1150 kg,
sedangkan pada betina dewasa mencapai 800 kg. Bentuk tubuhnya kekar dan
berotot, sapi Simental sangat cocok diternak di tempat yang mempunyai
iklim sedanag. Persentase karkas-Nya tinggi, rendah kandungan lemak,
bisa berfungsi sebagai sapi perah ataupun pootong.
Dilihat dari genetik, sapi Simental adalah sapi potong yang berasal
dari wilayah dengan iklim dingin, merupakan sapi tipe besar, mempunyai
volume rumen yang besar, voluntary intake (kemampuan menambah konsumsi di luar kebutuhan yang sebenarnya) yang tinggi dan metabolic rate yang cepat, sehingga menuntut pemeliharaan yang leih teratur.
Sapi Aberdee Angus
Sumber gambar: Chapteltonfarm.co.uk
Sapi ini berasal dari Scotlandia Utara. Mempunyai ciri-ciri tubuh
rata, berwarna hitam, tidak bertanduk, padat dengan urat yang baik.
Berat badan betina dewasa mencapai 1600 pounds dan jantan 2000 pounds.
Sapi Hereford
Sumber gambar: Pinterest.com
Sapi ini didomestikasi di daerah lembah Hereford Wales Inggris. Sapi
ini masuk Amerika Serikat pada tahun 1817 dan berkembang cukup pesat.
Sapi ini mempunyai ciri bulu merah terkecuali pada bagian muka, perut
wah, dada, sedangkan ekor berwarna putih. Beberapa bertanduk dan
beberapa lagi tidak.
Berat badan betina yang berumur 2 tahun mencapai 725 kg dan si jantan 900 kg.
Sapi Shorthorn
Sumber gambar: Flickr.com
Sapi shorthorn adalah jenis sapi yang dikembangkan di negara Inggris
bagian utara. Berat badan jantan dewasa mencapai 1100 kg lebih dan 850
kg untuk si betina.
Ciri-ciri sapi Shorthorn: Warnanya bervariasi dari cokelat tua,
merah, putih. Bentuk puting susu bagus dan produksi susu bagus,
begitupun dengan kualitas dagingnya. Pada dasarnya sapi ini merupakan
sapi perah. Pertama kali di eksport pada tahun 1780 dari Inggris ke
Amerika. Selain shorthorn sapi ini juga biasa disebut sebagai jenis sapi
Durham.
Sapi Brangus
Sumber gambar: Bhumiandhini.com
Sapi brangus adalah sapi hasil dari persilangan antara Brahman dan
Aberdeen Angus yang merupakan tipe sapi potong. Ciri khas dari sapi ini
terlihat pada bulunya yang berwarna merah atau hitam, mempunyai tanduk,
bergelambir, dan telinga kecil, juga memiliki punuk kecil. Beratnya 900
kg untuk betina dan pada si jantan 1.100 kg.
Sapi Charolai
Sapi ini berhasil disomestikasi dan berkembang di Perancis dan
mengalami perkembangan yang pesat di Amerika Serikat. Cirinya bulu warna
kuning muda atau putih mulus. Badan besar, kuat, dan pertumbuhannya
cepat. Berat mecapai 900 kg (betina) sedangkan pada sapi (jantan) 1050
kg.
Bos Sondaicus (Bos bibos)
Sapi ini merupakan asli sapi jenis-jenis Indonesia. Sapi yang saat
ini ada di Indonesia merupakan keturunan dari banteng (Bos Bibos) yang
lebih dikenal dengan sapi Jawa, Bali, Madura, Sumatera, dan sapi lokal
lainnya.
Menurut ahli (2003), penyebaran sapi di Indonesia ini belum merata,
terdapat daerah yang sangat padat dan ada yang jarang, sekalipun ada
sangat terbatas plusinya. Untuk mengetahui masalah tersebut kita perlu
belajar.
Berikut ada beberapa faktor yang mampu meningkatkan populasi sapi di
Indonesia adalah: Faktor pertanian, iklim, adat istiadat, faktor
penyebaran penduduk, dan agama.
Dalam hal ini Hardjosubroto (1994) mengatakan bahwa produktivitas dan
reproduksi ternak dipengaruhi, terutama oleh faktor genetik dengan
angka 30% dan lingkungan 70%. Beberapa jenis sapi yang banyak di
Indonesia adalah: Sapi Bali, Limousine, Simmental, Ongole, Madura,
Brangus, dan brahman.
Sapi Bali
Sumber gambar: Angon.id
Sapi Bali merupakan sapi asli Indonesia yang termasuk hasil
domestikasi dari banteng (Bos bibos). Sapi Bali mempunyai sistem
reproduksi yang tinggi dan bisa digunakan sebagai hewan ternak kerja di
sawah, kebun, ladang, atau tegalan.
Proses adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan nan persentase dalam
kelahiran mencapai 80% serta sapi indukan (betina) yang mampu melahirkan
anak setahun sekali. Ditambah lagi dengan kualitas daging yang sangat
baik dengan persentase karkas yaitu: Daging dan tulang dalam, tanpa
kaki, kepala, dan jeroan mampu mencapai 60%.
Selain daripada itu sapi ini juga memiliki kekurangan yaitu: Proses
pertumbuhan yang lambat, peka terhadap penyakit jembrana, ingusan
(malignant catarrhal fever) dan Bali siekte.
Sapi Madura
Sumber gambar: Web.bptukdi.info
Sapi Madura juga merupakan salah satu sapi Indonesia, sapi ini banyak
dijumpai di Pulau Madura dengan ciri khasnya yaitu punuk yang berwarna
kuning sampai merah bata, terkadang terdapat beberapa warna putih pada
bagian ekor, kaki bawah, dan pada moncongnya.
Jenis sapi ini memiliki daya pertambahan berat badan yang rendah
dalam artian (cukup lama masa penggemukannya). Kelebihan sapi Madura ini
ialah tahan terhadap kondisi pakan yang kurang berkualitas.
Namun terdapat kecenderungan bahwa mutu sapi Madura ini menurun
produktivitasnya atau terjadi pergeseran nilai produktivitas dari masa
ke masa, hingga saat ini penyebabnya belum diketahui dengan jelas.
Menurut Hardjosubroto (1994), sapi Madura memasuki masa kawin yaitu pada
umur 2,6 tahun (pejantaan) sedangkan pada betina 2,1 tahun.
Sapi Disembelih
Cara Ternak Sapi yang Baik Untuk Penggemukan
Sumber gambar: Youtube.com
Ternak sapi merupakan suatu usaha yang membutuhkan kesabaran dan
ketelitian khusus dalam menjalankannya. Tak hanya itu kita juga harus
memperhatikan dampak yang akan ditimbulkan terhadap lingkungan sekitar.
Seperti kotoran yang mungkin perlu diperhatikan khusus agar tidak
mengganggu jalannya aktifitas para penduduk yang berada di sekitar
kandang. Kemudian bagi para peternak harus berbekal ilmu pengetahuan
seputar pemeliharaan sapi hingga mendalam.
Sebelum memulai bisnis ternak sapi alangkah baiknya jika Anda
mengetahui bahwa bisnis sapi ini bukanlah bisnis yang memerlukan modal
kecil dan menguntungkan dalam waktu yang singkat, kalau sudah demikian
pasti membutuhkan biaya yang tidak sedikit alias mahal.
Bagi Anda yang sudah terjun dalam bisnis ini, pelajarilah bagaimana
cara berternak sapi secara modern yang akan menuntun Anda ke depan pintu
kesuksesan.
Pemilihan Bakalan
Bakalan adalah sapi yang cukup matang yang sudah siap ditempatkan di tempat penggemukan untuk dijadikan sebagai sapi pedaging.
Dalam mengawali bisnis ternak sapi, bakalan merupakan faktor yang
sangat penting untuk diperhatikan, karena ia akan menentukan hasil akhir
dari peternakan Anda. Dalam memilih bakalan ini perlu ketelitian, jeli,
dan pengalaman. Jika Anda masih ragu berikut ciri-ciri bakalan yang
bagus:
Jenis kelamin jantan.
Dilihat dari segi umur sudah di atas 2,5 tahun.
Tubuh panjang, lebar, dan bulat.
Panjang minimal 170 cm, pundak minimal 136 cm.
Lingkar dada 133 cm.
Badan kurus, tulang menonjol, tetap sehat (kurus kurang makan bukan karena penyakit).
Pandangan mata bersinar cerah dan bulu halus.
Yang terakhir kotoran terlihat normal.
Kandang
Kandang ini mempunyai 2 tipe yaitu: Kandang individu dan kelompok.
Maksud dari individu adalah sapi dipisah satu persatu pada tempatnya
masing-masing dengan ukuran 1,5 x 1,5 meter.
Tipe ini sangat membantu dalam proses pertumbuhan, karena tidak ada
kompetisi atau berebut pakan dan mempunyai ruang gerak terbatas,
sehingga energi hasil dari pakan hanya digunakan untuk hidup pokok dan
produksi daging tidak hilang karena banyak gerak.
Sedangkan pada kandang kelompok, sapi-sapi akan ditempatkan dalam
satu wilayah kandang, tipe kandang seperti ini akan memberikan tempat
yang luas dibanding kandang individu. Namun kelemahannya adalah terjadi
kompetisi atau perebutan pakan sehingga sapi yang kuat akan cepat gemuk
sedangkan sapi yang lemah akan kurus.
Tips Pemeliharaan Kandang
Setiap saat Anda harus selalu memperhatikan kotoran bakalan yang
berserakan cepat dibersihkan atau bila Anda telaten pindahkan kotoran ke
dalam tempat khusus untuk difermentasi.
Anda bisa gunakan hasil fermentasi tersebut sebagai pupuk. Perlu
diperhatikan juga bahwa kandang sapi agar tidak terlalu tertutup atau
Anda tambahkan ventilasi udara agar menciptakan udara yang baik di dalam
kandang.
Berikan para bakalan air minum yang baik, Anda juga perlu membuatkan
tempat minum khusus jika sewaktu-waktu sapi-sapi berada diluar kandang.
Letakkan tempat di atas aga tidak mudah ditendang oleh sapi.
Berdasarkan kondisi fisiologis nan sistem pencernaan, sapi dimasukkan dalam golongan ruminansia karena, pencernaannya melalui 3 proses yaitu:
Secara mekanis dalam mulut yang dibantu dengan air ludah (saliva).
Secara fermentatif dalam rumen yang dibantu mikrobia rumen.
Secara enzimatis setelah melewati rumen.
Secara penelitian menunjukkan bahwa proses penggemukan yang
mengandalkan pakan berupa hijau-hijauan saja kurang memberikan hasil
yang optimal dan membutuhkan waktu yang lama. Para pakar ternak biasa
mengombinasikan 2 pakan antara rerumputan dan konsentrat.
Konsentrat yang dipakai adalah ampas tahu, tebu, bir, bekatul, kulit
nanas, kulit biji kedelai, dan konsentrat buatan pabrik. Cara pemberian
pakan terlebih dahulu diberikan mikrobia rumen, sehingga ketika pakan
rerumputan masuk, mikrobia rumen sudah siap dan aktif mencerna rumput
tadi.
Kebutuhan pakan setiap ekornya yaitu 2,5% berat badannya (pakan
ditimbang selagi kering). Rerumputan yang digunakan adalah daun tebu,
jagung, alang-alang, jerami padi, dan rumput liar berguna sebagai pakan
berkualitas rendah dan rumput gajah, staria kolonjono sebagai pakan
kualitas tinggi.
Dalam penentuan kualitas pakan ini berdasarkan tinggi rendahnya
kandungan nutrisi pada pakan dan kadar serat. Pakan hijauan yang
berkualitas rendah mengandung serat kasar tinggi yang sifatnya susah
dicerna, karena ada liginin yang susah larut oleh enzim pencernaan.
Pemberian POC NASA yang mengandung berbagai mineral penting untuk
pertumbuhan hewan ternak, seperti Mg, Fe, Ca, P, K, N dll. Juga
dilengkapi protein dan lemak nabati yang mampu meningkatkan pertumbuhan
bobot harian sapi, meningkatkan ketahanan tubuh ternak, mengurangi kadar
kolesterol daging, dan mengurangi bau kotoran.
Sedangkan HORMONIK berfungsi sebagai zat untuk mengatur pertumbuhan
bagi hewan ternak, di mana formula ini begitu membantu meningkatkan
pertumbuhan ternak secar menyeluruh.
Sapi Kurban
Sumber gambar: Peternakansapipotong1.wordpress. com
Ketika menjelang Hari Raya Idul Adha terkhusus bagi umat Islam, tentu
saja And ingin menyalurkan hewan kurban dengan mengunjungi pasar-pasar
dan tempat penjualan sapi di sekitar lokasi.
Setelah melakukan survei tentu Anda menginginkan sapi dengan kualitas
baik, untuk menentukan bahwa sapi itu baik tentu Anda masih sangat
minim dengan hal ini. Berikut adalah kriteria sapi berkualitas yang
dapat dijadikan sebagai hewan kurban. Ciri pertama hewan seperti kambing, domba, dan sapi
ini dapat dilihat tingkat kesehatannya dengan cara memperhatikan
aktifitas hewan tersebut. Misal dilihat dari gerakan, tidak pincang,
tidak gelisah, dan yang paling penting adalah nafsu makannya baik. Ciri kedua perhatikan penampilan hewan tersebut dari
mulai rambut, kehalusan bulu, tidak rontok, tidak berdiri, terhindar
dari parasit misal kutu, pitek dan sebagainya. Ciri ketiga kelopak mata terbuka penuh, mata bersih
dan bersinar, tidak berwarna merah, selaput lendir berwarna merah terang
menandakan bahwa mata si hewan dalam keadaan sehat. Apabila terlihat
buram maka biasa dicirikan sedang sakit. Ciri keempat badan sapi standar artinya, tulang punggung merata, kaki simetris, dan ukurannya ideal tidak besar juga tidak terlalu kecil.
Gambar Sapi Limosin/Limousine
Gambar Sapi Brahman
Gambar Sapi Bali
Gambar Sapi Lucu
Gambar Sapi Simmental
Berita Tentang Sapi Terbesar di Dunia
Sumber gambar: Agrianak . com
Ini adalah salah satu berita yang dilansir oleh (Viva. co . id) ia
menyatakan bahwa ada 7 sapi terbesar yang pernah ada di dunia ini
walaupun tidak masuk akal tetapi memang sudah terbukti dan benar-benar
ada, berikut ini penjelasan mengenai sapi terbesar di dunia lengkap
beserta gambarnya.
Sapi merupakan hewan yang sangat populer khususnya bagi umat beragama
Islam ketika menjelang hari raya Idul Adha, Karena sapi merupakan salah
satu hewan yang tiap tahunnya dijadikan sebagai hewan kurban di
Indonesia.
Perlu diketahui bahwa jumlah sapi yang ada di dunia ini sangatlah
banyak dengan berbagai macam jenis dan ukuran. Mengenai rekor sapi
terbesar ini, pernah tercatat dalam buku “Guinness Word Records” yang diberi nama Mount Katahdin termasuk jenis Holstein Durham, dan memang jenis ini pada umumnya berukuran besar.
Walau demikian masih ada 7 kategori sapi terbesar yang perlu kamu kepoin, berikut ini:
1. Sapi Mount Katahdin
Sapi ini mempunyai panjang 1,88 meter dan tinggi 3,69 meter. Dengan nilai itu ia tercatat oleh Guinness Word Records sebagai sapi terbesar di dunia.
Sapi ini termasuk jenis Holstein Durham, yang mana jenis sapi ini
memang dikenal sebagai sapi dengan ukuran besar dibanding jenis sapi
lain. Namun sayang sekali sapi ini hanya bertahan selama 4 tahun saja.
2. Sapi Britain
Yang ke dua ini merupakan sapi asal negara Inggris, sapi ini termasuk
dalam jenis sapi potong yang banyak dikonsumsi di negara tersebut.
Britain mendapat rekor sebagai sapi terbesar dunia itu dibuktikan dengan
berat badannya hingga mencapai 1,6 ton.
3. Sapi Blossom
Blossom ini adalah hewan ternak milik si Patty Hanson, seorang yang
tinggal dipeternakan Orangville, di negara bagian Illinois Amerika
Serikat. Blossom ini tercatat dalam buku Guinness of Records sebagai sapi tertinggi dunia. Tinggi sapi ini mencapai 1,95 meter.
4. Sapi Bellino
Sapai Bellino ini mempunyai tinggi 6 kaki 7 inchi atau kurang lebih
2,027 meter, Sapi ini termasuk jenis Chianina memang mempunyai tinggi
yang luar biasa dan pasti membuat orang tercengang saat melihatnya.
5. Sapi Fiorino
Sama seperti saudaranya Bellino, Fiorino juga merupakan jenis Chianina dengan tinggi 6 kaki 8 inchi atau sekitar 1.05 meter.
6. Sapi Chili
Dari kecil pertumbuhannya memang tidak wajar dan sampai saat ini
tingginya mencapai 6 kaki 6 inchi atau sekitar 2 meteran dan berat badan
mencapai 1,25 ton. Sapi Chili juga dinobatkan sebagai sapi tertinggi di
Inggris.
7. Sapi Chilli
Jangan salah baca, namanya memang mirip dengan sapi di atas. Akan
tetapi ini adalah jenis sapi yang berbeda dan berasal dari Indonesia dan
sudah pernah masuk dalam rekor MURI sebagai sapai terbesar di dunia.
Tinggi sapi ini mencapai 197 cm dan berat mencapai 1,2 ton. Namun
sayang sekali sapi yang menjadi maskot PT Agro Funa Kertosari ini sudah
tiada karena dijadikan sebagai hewan kurban pada hari raya Idul Adha
tahun 2014 lalu.
Berita Seputar Sapi di Indonesia
Sumber gambar: Penggemuksapi.blogspot.com
Sekilas berita mengenai salah satu kebijakan pemerintah yang
mewajibkan impor sai dengan komposisi 1:5 (1 ekor indukan sapi untuk 5
sapi bakalan) dimulai pada Oktober 2016, tentu ini sangat membuat resah
para eksportir sapi dari Australia.
Laporan dari kantor berita mengenai eksportir sapi Australia meyakini
kebijakan tersebut dapat mengancam kelangsungan industri peternakan
sapi di negara kanguru itu dalam jangka lama.
Pasalnya, Indonesia adalah salah satu pasar sapi ekspor terbesar bagi
Australia. Sebuah organisasi riset, pemasaran, pengembangan industri
daging yaitu Meat and Livestock (MLA).
Ketua dewan eksportir ternak Australia Simon Crean telah meminta
bertemu dengan menteri perdagangan Enggartiasto Lukita untuk mendapatkan
kajian ulang diberlakukannya kebijakan itu.
“Kami menghabiskan waktu di Indonesia guna meyakinkan bahwa ekspor sapi feeder dan breeder (indukan)
dari Australia ke Indonesia mempunyai masa depan yang berkelanjutan
secara ekonomis dan saling menguntungkan” ucap si Crean.
Steve Ciobo merupakan Menteri Perdagangan Australia ia sangat
berharap dengan adanya pertemuan ini akan dapat mengurangi deretan
panjang kontroversi hubungan perdagangan bilateral antara Australia dan
Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Setelah diketahui bahwa rumah pemotongan hewan diduga melakukan
penganiayaan terhadap hewan ternak, maka pada tahun 2011 Australia
menghentikan ekspor hewan ternak hidup.
Dan pada tahun 2015 Indonesia secara drastis mengurangi jumlah impor
sapi hidup yang mengancam kehidupan eksportir sapi Australia. Sebelumnya
Amran Sulaiman menteri pertanian yang mewajibkan impor dari negara
manapun dilakukan dengan skema 1:5.
Sulaiman Arman menuturkan bahwa kementrian pertanian telah melakukan
pertemuan bersama 5 duta besar, dari pertemuan tersebut salah satunya
Meksiko, yang setuju dengan sistem impor 1:5 nan berkomitmen untuk
mengimpor sapi bakalan sebanyak 400.000 ekor.
Sedangkan target pemerintah dalam impor sapi berjumlah 700.000 ekor
sampai tahun yang akan datang. Dengan jumlah yang sudah dijadikan
komitmen impor Meksiko dan target jumlah impor sapi. Maka Kementrian
Pertanian yang bahwa target swasembada sapi akan terwujud pada tahun
2025 mendatang.
Mengapa Sapi Indonesia Terlihat Kurus?
Sebuah lembaga penelitian industri daging dan ternak sapi, meat and livestock Australia (MLA) mencatat sudah 3 kali terjadi rekor jumlah daging dan hewan ternak sapi yang diekspor Australia.
Negara yang ada di timur tengah menjadi pasar vital bagi Australia
kemudian disusul Amerika Serikat, China, dan Jepang. Sedangkan di
negara-negara kawasan Asia Tenggara seperti Filipina dan Indonesia
menjadi tujuan pemasaran daging dan sapi hidup Australia.
Tercatat dalam situs resminya MLA mencatat hingga 74% produksi sapi
di Australia diekspor pada tahun 2014, meskipun pada tahun-tahun
berikutnya jumlahnya diprediksi menurun hingga 70%.
Lalu mengapa sapi-sapi yang ada di Indonesia kurus-kurus? Menurut
laporan dari industri premier di negara bagian New South Wales, sapi
yang sudah dewasa mempunyai berat badan sekitar 750 kg.
Sebagaimana yang menjadi penilaian dalam penjurian sapi-sapi di Royal
Melbourne Show, pada waktu itu para sapi di Australia nampak begitu
besar dan gemuk. Dan salah satu orang ditanya kenapa sapi di Indonesia
tidak mempunyai karakter fisik sama
Lalu salah satu peternak mengatakan, “mungkin sapi di Indonesia tidak memiliki dasar yang kuat, belum lagi turning over yang cepat sehingga tidak menjaga keunggulannya”.
Mungkin juga disebabkan karena kebutuhan daging tinggi sehingga
kebanyakan orang memotongnya pada waktu yang kurang pas, dibandingkan
terus dikawinkan dan diternak guna mendapatkan kualitas terbaik.
Peternakan-peternakan yang ada “di Australia sangat luas dan cukup
produktif dalam menghasilkan produk unggulan, mungkin untuk Indonesia
masih sangat kecil skalanya” ujarnya.
Menanggapi soal kepemilikan asing dalam peternakan Australia, kata
salah satu peternak di sana memaparkan bahwa pemerintah Australia harus
bersikap terbuka, namun harus tetap fleksibel.
“Asalkan masih mempekerjakan warga Australia, berinvestasi terhadap
biaya operasional, dan membayar pajak, serta tidak terlalu ikut campur
terlalu dalam mengenai urusan tekniks, saya rasa tidak ada masalah”
tegasnya.
David mengakui jumlah kepemilikan asing di sektor peternakan
Australia, seperti punya investor China, sekarang ini masih kurang dari
1%. Saat ini India masih menjadi negara pengekspor sapi terbesar di
dunia, sedangkan Australia berada di urutan ke 3, sesudah Berazil
menurut laporan USDA pada tahun 2016
sumber :
alihamdan.2017.jenis-jenis sapi di dunia..diakses pada 30/10/2017.
Untuk materi lebih lengkap bisa di download di bawah ini
Berdasarkan
kajian oleh Lembaga Studi Pembangunan Peternakan Indonesia (LSPPI),
sektor peternakan nasional baru mampu menopang 61% kebutuhan daging
dalam negeri. Hasil analisis tenyata jumlah ternak sapi dan kerbau yag
dipotong pada tahun 2011 diprediksi hanya 1,861juta ekor. Berdasarkan
analisis sederhana pada tahun 2011, produksi dalam negeri baru baru bisa
memasok 61,88% kebutuhan daging. Sisanya, pasokan daging dibantu oleh
impor sapi bakalan 18,75 % dan impor daging 19,37 %,”.
Kondisi
tersebut menunjukan usaha penggemukan sapi potong masih sangat
potensial untuk dikembangkan. Usaha penggemukan memiliki keuntungan
ganda, yaitu keuntungan diperoleh dari usaha penggemukan itu sendiri dan
keuntungan dari kotoran yang dihasilkan. Beberapa faktor yang sangat
mempengaruhi sistem penggemukan pada ternak sapi adalah teknik pemberian
pakan/ ransum, luas lahan yang tersedia, umur dan kondisi sapi yang
akan digemukkan, serta lama penggemukan. Di luar negeri, terdapat
berbagai sistem penggemukan sapi antara lain sistem pasture fattening, dry lot fattening, dan kombinasi keduanya, sedangkan di Indonesia dikenal dengan sistem kereman atau sistem paron (Timor).
Sistem
penggemukan sapi yang paling efisien dan menguntungkan adalah
penggemukan sapi intensif atau disebut dibeberapa daerah disebut dengan
sistem kereman. Penggemukan dengan cara ini memiliki keuntungan yaitu,
disamping dapat meningkatkan nilai jual sapi juga akan memberikan nilai
tambah terhadap kotoran ternak atau pupuk kandang yang dihasilkan. Usaha
pemeliharaan sapi secara intensif telah banyak dilakukan oleh para
petani di Indonesia terutama pada daerah-daerah yang mempunyai
ketersediaan hijauan dan limbah pertanian serta agroindustri yang cukup
dan dekat dengan pasar ternak.Sistem penggemukan sapi potong dengan cara
intensif dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1.Sapi
dipelihara dalam kandang terus menerus dan tidak digembalakan. Ternak
sapi hanya sewaktu-waktu dikeluarkan, yakni pada saat membersihkan
kandang dan sapi.
2.Semua
kebutuhan ternak, baik berupa pakan dan air minum harus disediakan oleh
peternak sesuai dengan kebutuhannya. Pakan yang diberian berupa
campuran rumput, leguminosa dan makanan penguat (konsentrat).
3.Sapi
penggemukan tidak untuk dijadikan tenaga kerja, hal ini bertujuan agar
makanan yang dikonsumsi sepenuhnya diubah menjadi daging dan lemak
sehingga pertumbuhan bobot badan meningkat secara cepat.
4.Agar
lebih optimal dalam memanfaatkan nutisi, sapi harus terbebas dari
penyakit cacingan. Oleh karena itu, pada awal masa penggemukan,
ternak sapi terlebih dahulu diberikan obat cacing.
5.Jika diperlukan, untuk meningkatkan palatabilitas/nafsu makan perlu diberikan molases dan vitamin.
6.Lama
penggemukan berfariasi tergantung kualitas pakan yang diberikan dan
dari kondisi awal dan bobot sapi yang digemukan. Biasanya berkisar 3 –
10 bulan.
Syarat Pakan Ternak Sapi
FHendaknya cukup mengandung zat gizi yang diperlukan tubuh yaitu : protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral.
FDisukai ternak (palatabilitas tinggi).
FBersih
dan tidak tercemari kotoran atau bibit penyakit. Hindari mengambil atau
memanen rumput pagi hari sebelum matahari terbit karena biasanya sangat
rentan terdapat telur cacing.
FTidak boleh dalam keadaan rusak (busuk, bercendawan).
FHindari pakan berembun yang dapat menyebabkan kembung/kejang perut (timpani) pada ternak.
Mengenal Jenis Pakan Sapi Potong
1.Pakan Hijauan
Bahan
pakan utama ternak sapi penggemukan adalah dalam bentuk hijauan yaitu
berasal dari rumput unggul, rumput lokal, leguminosa, limbah pertanian
dan agroindustri. Beberapa contoh hijauan pakan unggul berupa rumput
yang dapat dibudidayakan adalah rumput gajah, rumput raja, rumput
setaria, rumput mexico dan lain-lain, sedangkan hijauan pakan unggul
berupa daun-daunan adalah leguminosa (kacang-kacangan seperti centro,
siratro, lamtoro/petai cina dan gamal). Hasil sampingan tanaman
pertanian (limbah pertanian) yang bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak
sapi adalah jerami padi, jerami kacang tanah, kacang kedele, pucuk
jagung muda dan lain-lain.
Selama
ini pohon lamtoro dimanfaatkan sebagai tanaman pagar, tanaman
pelindung, kayu bakar, pupuk hijauan dan pencegah erosi serta daunnya
dapat dimanfaatkan sebagai hijauan pakan bagi ternak yang diberikan
dalam bentuk segar. Daun lamtoro dapat diberikan sampai 20 % dari
hijauan pakan dan dalam pemberiannya dicampur dengan hijauan lain.
Lamtoro dipanen setelah berumur 6 – 9 bulan dengan cara pemangkasan.
Lamtoro dapat ditanam dengan jarak 0,5 – 1 m. Selain lamtoro, tanaman
pagar yang sangat potensial adalan daun gamal.
Daun gamal cukup potensial sebagai sumber pakan sapi
Pada
penggemukan sapi secara intensif dimana ternak dikandangkan terus
menerus sangat memerlukan ketersediaan hijauan dalam jumlah cukup dan
memiliki nilai gizi yang baik. Sehingga pemberian rumput lapangan saja
sudah tidak memungkinkan lagi mengingat ketersediaannya sangat
dipengaruhi musim serta semakin terbatasnya padang penggembalaan,
disamping itu nilai gizi rumput lapangan yang sangat rendah.
Sebagai
alternatif penyediaan pakan sepanjang tahun dianjurkan dengan menanam
hijauan pakan ternak dengan sistem 3 (tiga) strata. Sistem tiga strata
merupakan suatu pola tanam hijauan pakan ternak yang ditujukan untuk
menyediakan pakan sepanjang tahun. Susunan 3 strata yang dimaksud
adalah:
a.Strata – 1 : Terdiri dari tanaman rumput potong (rumput gajah (Pennisetum purpureum), Panicum maxcimum, Andropogon gayamus, Setaria Sp dan lain-lain)
b.Strata – 2 : Terdiri dari tanaman hortikultura/tanaman pangan
c.Strata
– 3 : Terdiri dari legum pohon (sengon, waru, lamtoro, gamal). Selain
untuk pakan pada musim kemarau panjang, tanaman tersebut juga dapat
digunakan sebagai tanaman pelindung dan pagar kebun maupun kayu bakar.
Jerami padi. Dapat ditingkatkan nutrisinya dengan fermentasi
Selain
itu, lokasi peternakan hendaknya didekatkan dengan lokasi sumber pakan
alternatif seperti daerah persawahan atau perkebunan sehingga mudah
memanfaatkan limbah pertanian maupun perkebunan. Meskipun memiliki
kandungan nutrisi relatif terbatas, limbah pertanian atau perkebunan
sangan potensial sebagai sumber pakan sapi potong. Upaya peningkatan
nilai nutrisi dapat dilakukan dengan cara fermentasi sehingga selain
meningkat kandungan nutrisinya juga akan meningkatkan palatabilitasnya.
2.Pakan Penguat (Konsentrat)
Konsentrat
adalah campuran dari beberapa bahan pakan untuk melengkapi kekurangan
gizi dari hijauan pakan ternak. Bahan pakan konsentrat yang dapat
diberikan pada ternak sapi antara lain dedak padi, bungkil kelapa,
jagung giling, bungkil kacang tanah, ampas tahu, ampas kecap, dan
lain-lain.
Campuran
bahan pakan konsentrat yang diberikan pada ternak sangat tergantung
kepada harga dan ketersediaan bahan pakan di sekitar lokasi usaha
penggemukan ternak sapi. Dari berbagai hasil penelitian dan pengalaman
peternak beberapa formulasi pakan konsentrat yang dapat diberikan pada
penggemukan sapi potong diantaranya adalah :
1)Campuran 70 % dedak padi dan 30 % bungkil kelapa, kemudian ditambahkan dengan 0,5 % tepung tulang dan 1 % garam dapur.
2)Campuran
2 bagian dedak + 1 bagian bungkil kelapa + 1 bagian jagung. Selanjutnya
ditambahkan tepung tulang dan garam dapur sebanyak 1 – 2 % kedalam
campuran pakan tersebut.
Pakan
yang diberikan pada ternak sapi penggemukan diarahkan untuk mencapai
pertambahan bobot badan yang setinggi-tingginya dalam waktu relatif
singkat. Untuk itu pemberian pakan hendaknya disesuaikan dengan
kebutuhan ternak baik dari segi kuantitas maupun nilai gizinya. Pakan
hijauan diberikan pada sapi sebanyak 10 – 12 % dan pakan konsentrat 1 – 2
% dari bobot badan sapi.
Pemberian
hijauan dapat dilakukan 3 kali sehari yakni pada pukul 08.00 pagi,
12.00 siang dan pukul 17.00 sore hari, sedangkan pakan konsentrat
diberikan pagi hari sebelum pemberian hijauan namun disarankan memberi
sedikit pakan hijauan sebelum memberi konsentrat untuk merangsang
keluarnya liur yang berfungsi sebagai buffer sehingga menjaga lambung
sapi agar tidak asam.
Ketersediaan
air minum untuk ternak sapi adalah hal yang tidak kalah penting
diperhatikan. Kebutuhan air minum bagi sapi sebanyak 20 – 40
liter/ekor/hari, namun sebaiknya diberikan secara ad libitum (tidak
terbatas).
Cara
penyajian pakan hijauan pada ternak sebaiknya dicincang pendek-pendek
agar lebih mudah dikonsumsi. Kemudian hasil cincangan rumput dibagi
menjadi 6 bagian (untuk pagi 1 bagian, siang 2 bagian, dan sore sebanyak
3 bagian).
Melipatgandakan Keuntungan
Selain
metode intensif atau kereman dengan pakan yang baik. Penggemukan harus
didukung dengan pemasaran yang baik. Percuma menggemukan sapi jika tidak
bisa memasarkan, ujung-ujungnya akan rugi. Untuk itu, agar keuntungan
maksimal dan berlipat, maka waktu penggemukan sapi harus diperhitungkan
secara baik agar saat panen harga jual sapi sedang maksimal. Biasanya,
momen yang baik untuk menjual sapi adalah saat hari besar keagamaan
seperti hari Idul Fitri dan Idul Adha. Dengan demikian, jika mau memulai
menggemukan sapi mulailah memelihara 3-10 bulan sebelum momen tersebut
tergantung lama penggemukan yang diinginkan. Selain itu, usahakan
menjual sapi ke konsumen secara langsung serta pilihlah sapi yang
disukai dan berharga mahal di daerah setempat. Pilihan jenis sapi
hendaknya disesuaikan dengan potensi pakan dan kemampuan adaptasi di
daerah setempat agar pertambahan bobot badannya maksimal.
SUMBER:Ferry Tamalluddin.2014.CARA
PENGGEMUKAN SAPI POTONG DENGAN BERLIPAT
GANDA.http://www.ternakpertama.com/2014/12/cara-penggemukan-sapi-potong-dengan.html
Untuk materi lebih lengkap bisa di download di bawah ini