Senin, 30 Oktober 2017

Jenis Pakan Ternak Sapi

Pakan ternak sapi merupakan hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam usaha ternak sapi. Karena pakan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan sapi. Sapi yang biasa di jadikan ternak yaitu jenis sapi pedaging dan sapi perah. Kedua jenis sapi tersebut sangat membutuhkan pakan ternak yang baik agar bisa menopang pertumbuhannya.
Umumnya para peternak sapi memberikan rumput sebagai pakan ternak nya, namun ada baiknya bila di imbangi dengan pakan ternak sapi fermentasi. Dan juga pakan ternak sapi pakan ternak sapi konsentrat. Karena kebutuhan pakan sapi sangat membantu untuk menambah nutrisi dan Gizi yang dibutuhkan oleh sapi.

pakan ternak sapi konsentrat

pakan ternak sapi konsentrat merupakan jenis pakan campuran yang biasa diberikan kepada hewan ternak, seperti kambing maupun sapi. Konsentrat memiliki kandungan gizi yang tinggi yang baik bagi pertumbuhan ternak sapi. selain itu biasanya para peternak sapi biasa menggunakan rumput sebagai pakan ternaknya, namun ada beberapa jenis pakan ternak sapi dari rumput

pakan ternak sapi rumput

  • Rumput lapangan
  • Rumput grinting
  • Rumput tanaman
  • Rumput benggala
  • Rumput kolonjono
  • Rumput tuton
  • Daun leguminoss

Harga Pakan ternak sapi

harga pakan ternak sapi sangat bervariasi. Itu tergantung distributor yang menjual produknya. Saat ini sudah banyak masyarakat yang memanfaatkan limbah jerami yang di jadikan sebagai bahan pakan vermentasi,karena kandungan gizi yang terdapat dalam pakan fermentasi bisa mencukupi kebutuhan sapi. berikut adalah simulasi biaya pakan ternak sapi
NO Keterangan Harga/ton (Rp.)
1 Harga rumput gajah 100,000
2 Harga konsentrat 600,000
3 Biaya pencacahan 25,000
4 Biaya Pencampuran 25,000
5 Biaya Pembungkusan 25,000

pakan ternak sapi fermentasi

saat ini pakan ternak sapi fermentasi menggunakan dari limbah pertanian. pakan fermentasi dibuat untuk efisiensi dalam penyediaan pakan. Selain itu pakan ternak sapi fermentasi bisa juga menggunakan limbah hijauan dari makanan ternak. Pakan ternak fermentasi juga sangat bagus untuk menambah gizi dan nutrisi dalam hewan ternak. berikut adalah jenis pakan fermentasi yang cocok untuk sapi
Tangakai Jagung keringpakan-fermentasi
Tangakai Jagung kering bisa dijadikan bahan pokok untuk membuat pakan fermentasi. Karena sudah banyak peternak yang memanfaatkan Tangakai Jagung kering sebagai bahan pakan fermentasi untuk ternaknya.
pakan-jerami
Jerami
Jerami merupakan salah satu limbah yang memiliki manfaat sebagai pakan fermentasi untuk ternak sapi. Jerami adalah salah satu limbah pertanian yang paling mudah difermentasi.
sapai-makan-rumputRumput
Rumput merupakan jenis pakan untuk ternak sapi, biasanya yang sering dijadikan fermentasi adalah rumput uang sudah tua. ada baiknya rumput yang sudah tua jangan dibuang begitu saja, tapi di coba untuk di fermentasikan


Sumber : 
 
 
 
 
Untuk materi lebih lengkap bisa di download di bawah ini
DOWNLOAD


Di Bawah Ini VideoJenis Pakan Ternak Sapi 


sumber :

Minggu, 29 Oktober 2017

Jenis-jenis Sapi di Dunia

jenis sapi

JENIS SAPI – Pengertian sapi merupakan hewan ternak terpenting sebagai sumber susu, daging, tenaga kerja, dan kebutuhan lainnya. Sapi menghasilkan 50% kebutuhan daging di dunia, 95% kebutuhan susu, dan 85% kebutuhan kulit.
Sapi ini berasal dari family bovidae seperti halnya banteng, kerbau (bubaus), bison, kerbau Afrika (syncherus), dan anoa. Menurut ahli, domestikasi sapi sudah dilakukan sekitar 400 tahun sebelum masehi.
Sapi diperkirakan berasal dari Asia Tengah yang kemudian menyebar ke Afrika, Eropa dan ke seluruh wilayah Asia. Menjelang akhir abad ke-19, sapi ongole dari India dimasukkan ke Pulau Sumba dan sejak saat itu pulau tersebut dijadikan sebagai tempat pengembangbiakan sapi ongole asli.
Sapi adalah salah satu dari genus bovidae. Terdapat beberapa sapi jenis primitif yang sudah mengalami domestikasi yang kemudian sapi-sapi ini digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu: Bos indicus, bos taurus, dan bos sondaicus. Berikut penjelasannya.

Bos Indicus

Bos indicus atau zebu yang dalam bahasa Indonesia disebut sapi berpunuk, sapi tersebut berkembang biak di India dan menyebar ke berbagai negara, terlebih lagi pada daerah tropis seperti Amerika, Afrika, dan Asia Tenggara yang di dalamnya termasuk Indonesia.
Di negara Indonesia terdapat 8 keturunan sapi zebu yaitu: Ongole, peranakan ongole, dan Brahman.

Sapi Ongole

jenis sapi
Sumber gambar: Aktual.com
Jenis sapi Ongole ini mempunyai ciri-ciri warna bulu putih dengan beberapa warna hitam pada bagian tubuh, terdapat punuk, kelambir, serta daya tahan adaptasi yang baik. Sapi ini telah disilangkan dengan sapi Madura, keturunannya disebut sebagai peranakan sapi Ongole (PO) bentuk dan cirinya sama seperti sapi Ongole namun kemampuan produksinya lebih rendah.
Menurut ahli (1994), umur pertama kali sapi ini memasuki masa kawin adalah 27,27 bulan. Sapi peranakan Ongole nilai S/C 1,28 dan nilai 
Conception Rate (CR) 75,35%.

Sapi Brahman

jenis sapi di dunia
Sumber gambar: Bakungpermai.com
Sapi Brahman dikembangkan di Amerika Serikat dengan mencampurkan 3 jenis sapi yaitu: Nellor, gir, dan guzerat. Sapi Brahman adalah jenis sapi ukuran medium, anaknya (pedet) juga berukuran medium dan berat sapih termasuk ukuran ringan.
Sapi Brahman bertanduk sedangkan warnanya bervariasi dari mulai totol-totol hitam sampai abu muda. Pada bagian belakang punggung terdapat punuk yang merupakan kelanjutan dari otot-otot pundak, dengan telinga panjang serta leher yang menggantung (pendulous) panjang lebar, dalam istilah Jawa disebut (telih).
Sapi Brahman mempunyai beberapa sifat yaitu: Tahan terhadap kondisi lingkungan yang jelek, tahan terhadap kondisi tatalaksana yang sangat minimal, toleransi terhadap panas, kepandaian dalam mengasuh anak. Sebab itulah sapi ini banyak dijadikan sebagai sapi persilangan. Berat badan jantan mencapai 600 kg sedangkan betina mencapai 500 kg.

Sapi Sahiwal

jenis sapi
Sumber gambar: Wikiwand.com
Sapi sahiwal adalah sapi keturunan Bos indicus yang asalnya dari Pakistan dan India. Warna bulunya merah kecokelatan disertai bercak putih, badan tidak tinggi dan memiliki pertumbuhan otot yang baik. Berat sapi ini 550 kg dewasa jantan, dan pada si betina 400 kg. Sapi Sahiwal juga termasuk sapi perah dengan produksi susu 23.000 kg per tahun. Bahkan bisa sampai 45.000 kg katanya.

Sapi Kankrey/Guzerat

Sapi ini adalah sapi keturunan Bos Indicus, dengan ciri tubuhnya besar, berwarna ke abu-abuan, mirip sapi sahiwal hanya saja bukan termasuk golongan sapi penghasil susu yang baik. Di Amerika sapi Kankrey disebut dengan Guzerat dan digunakan dalam pembentukan turunan Brahman.

Sapi Krisna Valley

Sapi Krisna Valley adalah sapi keturunan Bos Indicus yang berasal dari Pakistan dan India, ciri-cirinya mempunyai tanduk pendek, warnanya bervariasi antara putih dan abu-abu. Jenis sapi ini dikembangkan sebagai pekerja. Berat badan 550 kg pada jantan dewasa sedangkan 325 kg pada si betina.

Sapi Boran

Sapi Boran ini mempunyai kampung asal yaitu Afrika tepatnya di selatan Somalia, Etiopia, dan Kenya. Secara kasap mata warna sapi ini putih keabuan, namun terkadang merah bercak putih. Berat sapi Boran ini 600 kg jantan dan betina 375 kg. Sapi ini merupakan jenis sapi potong dengan kualitas daging yang baik.

Sapi Africander

Sapi Africander berasal dari sapi pribumi Hottentot di Semenanjung Harapan Afrika Selatan. Warna bulu merah disertai kulit yang halus dan terdapat punuk kecil yang bentuknya agak bulat, tekstur muka panjang, begitupun dengan telinga dan gelambir. Pada umumnya sapi ini dijadikan sebagai sapi pekerja dan pedaging.

Heboh Setelah Sapi Dipotong Berdiri

Bos Taurus

Bos taurus merupakan jenis sapi yang menurunkan jenis-jenis sapi potong dan sapi perah di Eropa. Kemudian golongan sapi ini menyebar ke berbagai penjuru dunia seperti Selandia Baru, Amerika, dan Australia.
Dan saat ini, sapi keturunan bos taurus sudah banyak dikembangbiakkan di Indonesia seperti: Limousin, simmental, aberdeen angus, charolais, hereford, dan shorthorn dll.

Sapi Limousine/Limosin

jenis sapi
Sumber gambar: Pinterest.com
Bagi masyarakat umum mungkin sudah tidak asing lagi dengan sapi ini, karena sapi ini setiap tahun masuk televisi nasional. Sapi Limousin berasal dari Perancis dan termasuk tipe sapi potong dengan ciri khas warna bulu merah kecokelatan, sedangkan area sekeliling mata, kaki mulai dari lutut ke bawah warnanya agak terang, ukuran tubuh besar dan panjang, serta  memiliki pertumbuhannya yang bagus.
Berat badan sapi betina mencapai 650 kg sedangkan sapi jantan 850 kg (Sugeng 2003). Menurut ahli (2010) sapi peranakan Limousin mempunyai nilai S/C 1,34 dan nilai Conception Rate (CR) 66%.

Sapi Simental/Metal

jenis sapi
Sumber gambar: Pinterest.com
Sapi Simental merupakan bangsa bos taurus yang berasal dari daerah Simme di negara Switzerland, namun saat ini perkebangannya lebih cepat di benua Amerika dan Eropa.  Sapi ini merupakan tipe sapi perah dan pedaging, warna bulu cokelat kemerahan (merah bata) pada bagian muka dan lutut ke bawah serta ujung ekor berwarna putih.
Berat badan sapi Simental jantan dewasa bisa mencapai 1150 kg, sedangkan pada betina dewasa mencapai 800 kg. Bentuk tubuhnya kekar dan berotot, sapi Simental sangat cocok diternak di tempat yang mempunyai iklim sedanag. Persentase karkas-Nya tinggi, rendah kandungan lemak, bisa berfungsi sebagai sapi perah ataupun pootong.
Dilihat dari genetik, sapi Simental adalah sapi potong yang berasal dari wilayah dengan iklim dingin, merupakan sapi tipe besar, mempunyai volume rumen yang besar, voluntary intake (kemampuan menambah konsumsi di luar kebutuhan yang sebenarnya) yang tinggi dan metabolic rate yang cepat, sehingga menuntut pemeliharaan yang leih teratur.

Sapi Aberdee Angus

jenis sapi
Sumber gambar: Chapteltonfarm.co.uk
Sapi ini berasal dari Scotlandia Utara. Mempunyai ciri-ciri tubuh rata, berwarna hitam, tidak bertanduk, padat dengan urat yang baik. Berat badan betina dewasa mencapai 1600 pounds dan jantan 2000 pounds.

Sapi Hereford

jenis sapi
Sumber gambar: Pinterest.com
Sapi ini didomestikasi di daerah lembah Hereford Wales Inggris. Sapi ini masuk Amerika Serikat pada tahun 1817 dan berkembang cukup pesat. Sapi ini mempunyai ciri bulu merah terkecuali pada bagian muka, perut wah, dada, sedangkan ekor berwarna putih. Beberapa bertanduk dan beberapa lagi tidak.
Berat  badan betina yang berumur 2 tahun mencapai 725 kg dan si jantan 900 kg.

Sapi Shorthorn

jenis sapi
Sumber gambar: Flickr.com
Sapi shorthorn adalah jenis sapi yang dikembangkan di negara Inggris bagian utara. Berat badan jantan dewasa mencapai 1100 kg lebih dan 850 kg untuk si betina.
Ciri-ciri sapi Shorthorn: Warnanya bervariasi dari cokelat tua, merah, putih. Bentuk puting susu bagus dan produksi susu bagus, begitupun dengan kualitas dagingnya. Pada dasarnya sapi ini merupakan sapi perah. Pertama kali di eksport pada tahun 1780 dari Inggris ke Amerika. Selain shorthorn sapi ini juga biasa disebut sebagai jenis sapi Durham.

Sapi Brangus

jenis sapi
Sumber gambar: Bhumiandhini.com
Sapi brangus adalah sapi hasil dari persilangan antara Brahman dan Aberdeen Angus yang merupakan tipe sapi potong. Ciri khas dari sapi ini terlihat pada bulunya yang berwarna merah atau hitam, mempunyai tanduk, bergelambir, dan telinga kecil, juga memiliki punuk kecil. Beratnya 900 kg untuk betina dan pada si jantan 1.100 kg.

Sapi Charolai

Sapi ini berhasil disomestikasi dan berkembang di Perancis dan mengalami perkembangan yang pesat di Amerika Serikat. Cirinya bulu warna kuning muda atau putih mulus. Badan besar, kuat, dan pertumbuhannya cepat. Berat mecapai 900 kg (betina) sedangkan pada sapi (jantan) 1050 kg.

Bos Sondaicus (Bos bibos)

Sapi ini merupakan asli sapi jenis-jenis Indonesia. Sapi yang saat ini ada di Indonesia merupakan keturunan dari banteng (Bos Bibos) yang lebih dikenal dengan sapi Jawa, Bali, Madura, Sumatera, dan sapi lokal lainnya.
Menurut ahli (2003), penyebaran sapi di Indonesia ini belum merata, terdapat daerah yang sangat padat dan ada yang jarang, sekalipun ada sangat terbatas plusinya. Untuk mengetahui masalah tersebut kita perlu belajar.
Berikut ada beberapa faktor yang mampu meningkatkan populasi sapi di Indonesia adalah: Faktor pertanian, iklim, adat istiadat, faktor penyebaran penduduk, dan agama.
Dalam hal ini Hardjosubroto (1994) mengatakan bahwa produktivitas dan reproduksi ternak dipengaruhi, terutama oleh faktor genetik dengan angka 30% dan lingkungan 70%. Beberapa jenis sapi yang banyak di Indonesia adalah: Sapi Bali, Limousine, Simmental, Ongole, Madura, Brangus, dan brahman.

Sapi Bali

jenis sapi
Sumber gambar: Angon.id
Sapi Bali merupakan sapi asli Indonesia yang termasuk hasil domestikasi dari banteng (Bos bibos). Sapi Bali mempunyai sistem reproduksi yang tinggi dan bisa digunakan sebagai hewan ternak kerja di sawah, kebun, ladang, atau tegalan.
Proses adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan nan persentase dalam kelahiran mencapai 80% serta sapi indukan (betina) yang mampu melahirkan anak setahun sekali. Ditambah lagi dengan kualitas daging yang sangat baik dengan persentase karkas yaitu: Daging dan tulang dalam, tanpa kaki, kepala, dan jeroan mampu mencapai 60%.
Selain daripada itu sapi ini juga memiliki kekurangan yaitu: Proses pertumbuhan yang lambat, peka terhadap penyakit jembrana, ingusan (malignant catarrhal fever) dan Bali siekte.

Sapi Madura

jenisa madura
Sumber gambar: Web.bptukdi.info
Sapi Madura juga merupakan salah satu sapi Indonesia, sapi ini banyak dijumpai di Pulau Madura dengan ciri khasnya yaitu punuk yang berwarna kuning sampai merah bata, terkadang terdapat beberapa warna putih pada bagian ekor, kaki bawah, dan pada moncongnya.
Jenis sapi ini memiliki daya pertambahan berat badan yang rendah dalam artian (cukup lama masa penggemukannya). Kelebihan sapi Madura ini ialah tahan terhadap kondisi pakan yang kurang berkualitas.
Namun terdapat kecenderungan bahwa mutu sapi Madura ini menurun produktivitasnya atau terjadi pergeseran nilai produktivitas dari masa ke masa, hingga saat ini penyebabnya belum diketahui dengan jelas. Menurut Hardjosubroto (1994), sapi Madura memasuki masa kawin yaitu pada umur 2,6 tahun (pejantaan) sedangkan pada betina 2,1 tahun.

Sapi Disembelih

Cara Ternak Sapi yang Baik Untuk Penggemukan

jenis sapi
Sumber gambar: Youtube.com
Ternak sapi merupakan suatu usaha yang membutuhkan kesabaran dan ketelitian khusus dalam menjalankannya. Tak hanya itu kita juga harus memperhatikan dampak yang akan ditimbulkan terhadap lingkungan sekitar.
Seperti kotoran yang mungkin perlu diperhatikan khusus agar tidak mengganggu jalannya aktifitas para penduduk yang berada di sekitar kandang. Kemudian bagi para peternak harus berbekal ilmu pengetahuan seputar pemeliharaan sapi hingga mendalam.
Sebelum memulai bisnis ternak sapi alangkah baiknya jika Anda mengetahui bahwa bisnis sapi ini bukanlah bisnis yang memerlukan modal kecil dan menguntungkan dalam waktu yang singkat, kalau sudah demikian pasti membutuhkan biaya yang tidak sedikit alias mahal.
Bagi Anda yang sudah terjun dalam bisnis ini, pelajarilah bagaimana cara berternak sapi secara modern yang akan menuntun Anda ke depan pintu kesuksesan.

Pemilihan Bakalan

Bakalan adalah sapi yang cukup matang yang sudah siap ditempatkan di tempat penggemukan untuk dijadikan sebagai sapi pedaging.
Dalam mengawali bisnis ternak sapi, bakalan merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan, karena ia akan menentukan hasil akhir dari peternakan Anda. Dalam memilih bakalan ini perlu ketelitian, jeli, dan pengalaman. Jika Anda masih ragu berikut ciri-ciri bakalan yang bagus:
  • Jenis kelamin jantan.
  • Dilihat dari segi umur sudah di atas 2,5 tahun.
  • Tubuh panjang, lebar, dan bulat.
  • Panjang minimal 170 cm, pundak minimal 136 cm.
  • Lingkar dada 133 cm.
  • Badan kurus, tulang menonjol, tetap sehat (kurus kurang makan bukan karena penyakit).
  • Pandangan mata bersinar cerah dan bulu halus.
  • Yang terakhir kotoran terlihat normal.

Kandang

Kandang ini mempunyai 2 tipe yaitu: Kandang individu dan kelompok. Maksud dari individu adalah sapi dipisah satu persatu pada tempatnya masing-masing dengan ukuran 1,5 x 1,5 meter.
Tipe ini sangat membantu dalam proses pertumbuhan, karena tidak ada kompetisi atau berebut pakan dan mempunyai ruang gerak terbatas, sehingga energi hasil dari pakan hanya digunakan untuk hidup pokok dan produksi daging tidak hilang karena banyak gerak.
Sedangkan pada kandang kelompok, sapi-sapi akan ditempatkan dalam satu wilayah kandang, tipe kandang seperti ini akan memberikan tempat yang luas dibanding kandang individu. Namun kelemahannya adalah terjadi kompetisi atau perebutan pakan sehingga sapi yang kuat akan cepat gemuk sedangkan sapi yang lemah akan kurus.

Tips Pemeliharaan Kandang

Setiap saat Anda harus selalu memperhatikan kotoran bakalan yang berserakan cepat dibersihkan atau bila Anda telaten pindahkan kotoran ke dalam tempat khusus untuk difermentasi.
Anda bisa gunakan hasil fermentasi tersebut sebagai pupuk. Perlu diperhatikan juga bahwa kandang sapi agar tidak terlalu tertutup atau Anda tambahkan ventilasi udara agar menciptakan udara yang baik di dalam kandang.
Berikan para bakalan air minum yang baik, Anda juga perlu membuatkan tempat minum khusus jika sewaktu-waktu sapi-sapi berada diluar kandang. Letakkan tempat di atas aga tidak mudah ditendang oleh sapi.
Berdasarkan kondisi fisiologis nan sistem pencernaan, sapi dimasukkan dalam golongan ruminansia karena, pencernaannya melalui 3 proses yaitu:
  1. Secara mekanis dalam mulut yang dibantu dengan air ludah (saliva).
  2. Secara fermentatif dalam rumen yang dibantu mikrobia rumen.
  3. Secara enzimatis setelah melewati rumen.
Secara penelitian menunjukkan bahwa proses penggemukan yang mengandalkan pakan berupa hijau-hijauan saja kurang memberikan hasil yang optimal dan membutuhkan waktu yang lama. Para pakar ternak biasa mengombinasikan 2 pakan antara rerumputan dan konsentrat.
Konsentrat yang dipakai adalah ampas tahu, tebu, bir, bekatul, kulit nanas, kulit biji kedelai, dan konsentrat buatan pabrik. Cara pemberian pakan terlebih dahulu diberikan mikrobia rumen, sehingga ketika pakan rerumputan masuk, mikrobia rumen sudah siap dan aktif mencerna rumput tadi.
Kebutuhan pakan setiap ekornya yaitu 2,5% berat badannya (pakan ditimbang selagi kering). Rerumputan yang digunakan adalah daun tebu, jagung, alang-alang, jerami padi, dan rumput liar berguna sebagai pakan berkualitas rendah dan rumput gajah, staria kolonjono sebagai pakan kualitas tinggi.
Dalam penentuan kualitas pakan ini berdasarkan tinggi rendahnya kandungan nutrisi pada pakan dan kadar serat. Pakan hijauan yang berkualitas rendah mengandung serat kasar tinggi yang sifatnya susah dicerna, karena ada liginin yang susah larut oleh enzim pencernaan.
Pemberian POC NASA yang mengandung berbagai mineral penting untuk pertumbuhan hewan ternak, seperti Mg, Fe, Ca, P, K, N dll. Juga dilengkapi protein dan lemak nabati yang mampu meningkatkan pertumbuhan bobot harian sapi, meningkatkan ketahanan tubuh ternak, mengurangi kadar kolesterol daging, dan mengurangi bau kotoran.
Sedangkan HORMONIK berfungsi sebagai zat untuk mengatur pertumbuhan bagi hewan ternak, di mana formula ini begitu membantu meningkatkan pertumbuhan ternak secar menyeluruh.

Sapi Kurban

jenis sapi
Sumber gambar: Peternakansapipotong1.wordpress. com
Ketika menjelang Hari Raya Idul Adha terkhusus bagi umat Islam, tentu saja And ingin menyalurkan hewan kurban dengan mengunjungi pasar-pasar dan tempat penjualan sapi di sekitar lokasi.
Setelah melakukan survei tentu Anda menginginkan sapi dengan kualitas baik, untuk menentukan bahwa sapi itu baik tentu Anda masih sangat minim dengan hal ini. Berikut adalah kriteria sapi berkualitas yang dapat dijadikan sebagai hewan kurban.
Ciri pertama hewan seperti kambing, domba, dan sapi ini dapat dilihat tingkat kesehatannya dengan cara memperhatikan aktifitas hewan tersebut. Misal dilihat dari gerakan, tidak pincang, tidak gelisah, dan yang paling penting adalah nafsu makannya baik.
Ciri kedua perhatikan penampilan hewan tersebut dari mulai rambut, kehalusan bulu, tidak rontok, tidak berdiri, terhindar dari parasit misal kutu, pitek dan sebagainya.
Ciri ketiga kelopak mata terbuka penuh, mata bersih dan bersinar, tidak berwarna merah, selaput lendir berwarna merah terang menandakan bahwa mata si hewan dalam keadaan sehat. Apabila terlihat buram maka biasa dicirikan sedang sakit.
Ciri keempat badan sapi standar artinya, tulang punggung merata, kaki simetris, dan ukurannya ideal tidak besar juga tidak terlalu kecil.

Gambar Sapi Limosin/Limousine

gambar sapi
gambar sapi
gambar sapi

Gambar Sapi Brahman

gambar sapi
gambar sapi
gambar sapi

Gambar Sapi Bali

gambar sapi
gambar sapi
gambar sapi

Gambar Sapi Lucu

gambar sapi
gambar sapi
gambar sapi

Gambar Sapi Simmental

gambar sapi
gambar sapi
gambar sapi

Berita Tentang Sapi Terbesar di Dunia

jenis sapi
Sumber gambar: Agrianak . com
Ini adalah salah satu berita yang dilansir oleh (Viva. co . id) ia menyatakan bahwa ada 7 sapi terbesar yang pernah ada di dunia ini walaupun tidak masuk akal tetapi memang sudah terbukti dan benar-benar ada, berikut ini penjelasan mengenai sapi terbesar di dunia lengkap beserta gambarnya.
Sapi merupakan hewan yang sangat populer khususnya bagi umat beragama Islam ketika menjelang hari raya Idul Adha, Karena sapi merupakan salah satu hewan yang tiap tahunnya dijadikan sebagai hewan kurban di Indonesia.
Perlu diketahui bahwa jumlah sapi yang ada di dunia ini sangatlah banyak dengan berbagai macam jenis dan ukuran. Mengenai rekor sapi terbesar ini, pernah tercatat dalam buku “Guinness Word Records” yang diberi nama Mount Katahdin termasuk jenis Holstein Durham, dan memang jenis ini pada umumnya berukuran besar.
Walau demikian masih ada 7 kategori sapi terbesar yang perlu kamu kepoin, berikut ini:

1. Sapi Mount Katahdin

Sapi ini mempunyai panjang 1,88 meter dan tinggi 3,69 meter. Dengan nilai itu ia tercatat oleh Guinness Word Records sebagai sapi terbesar di dunia.
Sapi ini termasuk jenis Holstein Durham, yang mana jenis sapi ini memang dikenal sebagai sapi dengan ukuran besar dibanding jenis sapi lain. Namun sayang sekali sapi ini hanya bertahan selama 4 tahun saja.

2. Sapi Britain

Yang ke dua ini merupakan sapi asal negara Inggris, sapi ini termasuk dalam jenis sapi potong yang banyak dikonsumsi di negara tersebut. Britain mendapat rekor sebagai sapi terbesar dunia itu dibuktikan dengan berat badannya hingga mencapai 1,6 ton.

3. Sapi Blossom

Blossom ini adalah hewan ternak milik si Patty Hanson, seorang yang tinggal dipeternakan Orangville, di negara bagian Illinois Amerika Serikat. Blossom ini tercatat dalam buku Guinness of Records sebagai sapi tertinggi dunia. Tinggi sapi ini mencapai 1,95 meter.

4. Sapi Bellino

Sapai Bellino ini mempunyai tinggi 6 kaki 7 inchi atau kurang lebih 2,027 meter, Sapi ini termasuk jenis Chianina memang mempunyai tinggi yang luar biasa dan pasti membuat orang tercengang saat melihatnya.

5. Sapi Fiorino

Sama seperti saudaranya Bellino, Fiorino juga merupakan jenis Chianina dengan tinggi 6 kaki 8 inchi atau sekitar 1.05 meter.

6. Sapi Chili

Dari kecil pertumbuhannya memang tidak wajar dan sampai saat ini tingginya mencapai 6 kaki 6 inchi atau sekitar 2 meteran dan berat badan mencapai 1,25 ton. Sapi Chili juga dinobatkan sebagai sapi tertinggi di Inggris.

7. Sapi Chilli

Jangan salah baca, namanya memang mirip dengan sapi di atas. Akan tetapi ini adalah jenis sapi yang berbeda dan berasal dari Indonesia dan sudah pernah masuk dalam rekor MURI  sebagai sapai terbesar di dunia.
Tinggi sapi ini mencapai 197 cm dan berat mencapai 1,2 ton. Namun sayang sekali sapi yang menjadi maskot PT Agro Funa Kertosari ini sudah tiada karena dijadikan sebagai hewan kurban pada hari raya Idul Adha tahun 2014 lalu.

Berita Seputar Sapi di Indonesia

jenis sapi
Sumber gambar: Penggemuksapi.blogspot.com
Sekilas berita mengenai salah satu kebijakan pemerintah yang mewajibkan impor sai dengan komposisi 1:5 (1 ekor indukan sapi untuk 5 sapi bakalan) dimulai pada Oktober 2016, tentu ini sangat membuat resah para eksportir sapi dari Australia.
Laporan dari kantor berita mengenai eksportir sapi Australia meyakini kebijakan tersebut dapat mengancam kelangsungan industri peternakan sapi di negara kanguru itu dalam jangka lama.
Pasalnya, Indonesia adalah salah satu pasar sapi ekspor terbesar bagi Australia. Sebuah organisasi riset, pemasaran, pengembangan industri daging yaitu Meat and Livestock (MLA).
Ketua dewan eksportir ternak Australia Simon Crean telah meminta bertemu dengan menteri perdagangan Enggartiasto Lukita untuk mendapatkan kajian ulang diberlakukannya kebijakan itu.
“Kami menghabiskan waktu di Indonesia guna meyakinkan bahwa ekspor sapi feeder dan breeder (indukan) dari Australia ke Indonesia mempunyai masa depan yang berkelanjutan secara ekonomis dan saling menguntungkan” ucap si Crean.
Steve Ciobo merupakan Menteri Perdagangan Australia ia sangat berharap dengan adanya pertemuan ini akan dapat mengurangi deretan panjang kontroversi hubungan perdagangan bilateral antara Australia dan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Setelah diketahui bahwa rumah pemotongan hewan diduga melakukan penganiayaan terhadap hewan ternak, maka pada  tahun 2011 Australia menghentikan ekspor hewan ternak hidup.
Dan pada tahun 2015 Indonesia secara drastis mengurangi jumlah impor sapi hidup yang mengancam kehidupan eksportir sapi Australia. Sebelumnya Amran Sulaiman menteri pertanian yang mewajibkan impor dari negara manapun dilakukan dengan skema 1:5.
Sulaiman Arman menuturkan bahwa kementrian pertanian telah melakukan pertemuan bersama 5 duta besar, dari pertemuan tersebut salah satunya Meksiko, yang setuju dengan sistem impor 1:5 nan berkomitmen untuk mengimpor sapi bakalan sebanyak 400.000 ekor.
Sedangkan target pemerintah dalam impor sapi berjumlah 700.000 ekor sampai tahun yang akan datang. Dengan jumlah yang sudah dijadikan komitmen impor Meksiko dan target jumlah impor sapi. Maka Kementrian Pertanian yang bahwa target swasembada sapi akan terwujud pada tahun 2025 mendatang.

Mengapa Sapi Indonesia Terlihat Kurus?

Sebuah lembaga penelitian industri daging dan ternak sapi, meat and livestock Australia (MLA) mencatat sudah 3 kali terjadi rekor jumlah daging dan hewan ternak sapi yang diekspor Australia.
Negara yang ada di timur tengah menjadi pasar vital bagi Australia kemudian disusul Amerika Serikat, China, dan Jepang. Sedangkan di negara-negara kawasan Asia Tenggara seperti Filipina dan Indonesia menjadi tujuan pemasaran daging dan sapi hidup Australia.
Tercatat dalam situs resminya MLA mencatat hingga 74% produksi sapi di Australia diekspor pada tahun 2014, meskipun pada tahun-tahun berikutnya jumlahnya diprediksi menurun hingga 70%.
Lalu mengapa sapi-sapi yang ada di Indonesia kurus-kurus? Menurut laporan dari industri premier di negara bagian New South Wales, sapi yang sudah dewasa mempunyai berat badan sekitar 750 kg.
Sebagaimana yang menjadi penilaian dalam penjurian sapi-sapi di Royal Melbourne Show, pada waktu itu para sapi di Australia nampak begitu besar dan gemuk. Dan salah satu orang ditanya kenapa sapi di Indonesia tidak mempunyai karakter fisik sama
Lalu salah satu peternak mengatakan, “mungkin sapi di Indonesia tidak memiliki dasar yang kuat, belum lagi turning over yang cepat sehingga tidak menjaga keunggulannya”.
Mungkin juga disebabkan karena kebutuhan daging tinggi sehingga kebanyakan orang memotongnya pada waktu yang kurang pas, dibandingkan terus dikawinkan dan diternak guna mendapatkan kualitas terbaik.
Peternakan-peternakan yang ada “di Australia sangat luas dan cukup produktif dalam menghasilkan produk unggulan, mungkin untuk Indonesia masih sangat kecil skalanya” ujarnya.
Menanggapi soal kepemilikan asing dalam peternakan Australia, kata salah satu peternak di sana memaparkan bahwa pemerintah Australia harus bersikap terbuka, namun harus tetap fleksibel.
“Asalkan masih mempekerjakan warga Australia, berinvestasi terhadap biaya operasional, dan membayar pajak, serta tidak terlalu ikut campur terlalu dalam mengenai urusan tekniks, saya rasa tidak ada masalah” tegasnya.
David mengakui jumlah kepemilikan asing di sektor peternakan Australia, seperti punya investor China, sekarang ini masih kurang dari 1%. Saat ini India masih menjadi negara pengekspor sapi terbesar di dunia, sedangkan Australia berada di urutan ke 3, sesudah Berazil menurut laporan USDA pada tahun 2016


sumber :

alihamdan.2017.jenis-jenis sapi di dunia..diakses pada 30/10/2017.

Untuk materi lebih lengkap bisa di download di bawah ini



Di Bawah Ini Video jenis-jenis sapi unggul
 

sumber :

 

CARA PENGGEMUKAN SAPI POTONG DENGAN BERLIPAT GANDA


Penggemukan sistem intensif

Berdasarkan kajian oleh Lembaga Studi Pembangunan Peternakan Indonesia (LSPPI), sektor peternakan nasional baru mampu menopang 61% kebutuhan daging dalam negeri. Hasil analisis tenyata jumlah ternak sapi dan kerbau yag dipotong pada tahun 2011 diprediksi hanya 1,861juta ekor. Berdasarkan analisis sederhana pada tahun 2011, produksi dalam negeri baru baru bisa memasok  61,88% kebutuhan daging. Sisanya, pasokan daging dibantu oleh impor sapi bakalan 18,75 %  dan impor daging 19,37 %,”.

Kondisi tersebut menunjukan usaha penggemukan sapi potong masih sangat potensial untuk dikembangkan. Usaha penggemukan memiliki keuntungan ganda, yaitu keuntungan diperoleh dari usaha penggemukan itu sendiri dan keuntungan dari kotoran yang dihasilkan. Beberapa faktor yang sangat mempengaruhi sistem penggemukan pada ternak sapi adalah teknik pemberian pakan/ ransum, luas lahan yang tersedia, umur dan kondisi sapi yang akan digemukkan, serta lama penggemukan. Di luar negeri, terdapat berbagai sistem penggemukan sapi antara lain sistem pasture fatteningdry lot fattening, dan kombinasi keduanya, sedangkan di Indonesia dikenal dengan sistem kereman atau sistem paron (Timor).

Sistem penggemukan sapi yang paling efisien dan menguntungkan adalah penggemukan sapi intensif atau disebut dibeberapa daerah disebut dengan sistem kereman. Penggemukan dengan cara ini memiliki keuntungan yaitu, disamping dapat meningkatkan nilai jual sapi juga akan memberikan nilai tambah terhadap kotoran ternak atau pupuk kandang yang dihasilkan. Usaha pemeliharaan sapi secara intensif telah banyak dilakukan oleh para petani di Indonesia terutama pada daerah-daerah yang mempunyai ketersediaan hijauan dan limbah pertanian serta agroindustri yang cukup dan dekat dengan pasar ternak.Sistem penggemukan sapi potong dengan cara intensif dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1.    Sapi dipelihara dalam kandang terus menerus dan tidak digembalakan. Ternak sapi hanya sewaktu-waktu dikeluarkan, yakni pada saat membersihkan kandang dan sapi.
2.    Semua kebutuhan ternak, baik berupa pakan dan air minum harus disediakan oleh peternak sesuai dengan kebutuhannya. Pakan yang diberian berupa campuran rumput, leguminosa dan makanan penguat (konsentrat).
3.    Sapi penggemukan tidak untuk dijadikan tenaga kerja, hal ini bertujuan agar makanan yang dikonsumsi sepenuhnya diubah menjadi daging dan lemak sehingga pertumbuhan bobot badan meningkat secara cepat.
4.    Agar lebih optimal dalam memanfaatkan nutisi, sapi harus terbebas dari penyakit cacingan. Oleh karena itu, pada awal masa penggemukan, ternak sapi terlebih dahulu diberikan obat cacing.
5.    Jika diperlukan, untuk meningkatkan palatabilitas/nafsu makan perlu diberikan molases dan vitamin.
6.    Lama penggemukan berfariasi tergantung kualitas pakan yang diberikan dan dari kondisi awal dan bobot sapi yang digemukan. Biasanya berkisar 3 – 10 bulan.

Syarat Pakan Ternak Sapi
F  Hendaknya cukup mengandung zat gizi yang diperlukan tubuh yaitu : protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral.
F  Disukai ternak (palatabilitas tinggi).
F  Bersih dan tidak tercemari kotoran atau bibit penyakit. Hindari mengambil atau memanen rumput pagi hari sebelum matahari terbit karena biasanya sangat rentan terdapat telur cacing.
F  Tidak boleh dalam keadaan rusak (busuk, bercendawan).
F  Hindari pakan berembun yang dapat menyebabkan  kembung/kejang perut (timpani) pada ternak.
Mengenal Jenis Pakan Sapi Potong

1.    Pakan Hijauan

Bahan pakan utama ternak sapi penggemukan adalah dalam bentuk hijauan yaitu berasal dari rumput unggul, rumput lokal, leguminosa, limbah pertanian dan agroindustri. Beberapa contoh hijauan pakan unggul berupa rumput yang dapat dibudidayakan adalah rumput gajah, rumput raja, rumput setaria, rumput mexico dan lain-lain, sedangkan hijauan pakan unggul berupa daun-daunan adalah leguminosa (kacang-kacangan seperti centro, siratro, lamtoro/petai cina dan gamal). Hasil sampingan tanaman pertanian (limbah pertanian) yang bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak sapi adalah jerami padi, jerami kacang tanah, kacang kedele, pucuk jagung muda dan lain-lain.

Selama ini pohon lamtoro dimanfaatkan sebagai tanaman pagar, tanaman pelindung, kayu bakar, pupuk hijauan dan pencegah erosi serta daunnya dapat dimanfaatkan sebagai hijauan pakan bagi ternak yang diberikan dalam bentuk segar. Daun lamtoro dapat diberikan sampai 20 % dari hijauan pakan dan dalam pemberiannya dicampur dengan hijauan lain. Lamtoro dipanen setelah berumur 6 – 9 bulan dengan cara pemangkasan. Lamtoro dapat ditanam dengan jarak 0,5 – 1 m. Selain lamtoro, tanaman pagar yang sangat potensial adalan daun gamal.

Daun gamal cukup potensial sebagai sumber pakan sapi

Pada penggemukan sapi secara intensif dimana ternak dikandangkan terus menerus sangat memerlukan ketersediaan hijauan dalam jumlah cukup dan memiliki nilai gizi yang baik. Sehingga pemberian rumput lapangan saja sudah tidak memungkinkan lagi mengingat ketersediaannya sangat dipengaruhi musim serta semakin terbatasnya padang penggembalaan, disamping itu nilai gizi rumput lapangan yang sangat rendah.

Sebagai alternatif penyediaan pakan sepanjang tahun dianjurkan dengan menanam hijauan pakan ternak dengan sistem 3 (tiga) strata. Sistem tiga strata merupakan suatu pola tanam hijauan pakan ternak yang ditujukan untuk menyediakan pakan sepanjang tahun. Susunan 3 strata yang dimaksud adalah:
a.    Strata – 1 : Terdiri dari tanaman rumput potong (rumput gajah (Pennisetum purpureum), Panicum maxcimum, Andropogon gayamus, Setaria Sp dan lain-lain)
b.    Strata – 2 : Terdiri dari tanaman hortikultura/tanaman pangan
c.    Strata – 3 : Terdiri dari legum pohon (sengon, waru, lamtoro, gamal). Selain untuk pakan pada musim kemarau panjang, tanaman tersebut juga dapat digunakan sebagai tanaman pelindung dan pagar kebun maupun kayu bakar.

Jerami padi. Dapat ditingkatkan nutrisinya dengan fermentasi

Selain itu, lokasi peternakan hendaknya didekatkan dengan lokasi sumber pakan alternatif seperti daerah persawahan atau perkebunan sehingga mudah memanfaatkan limbah pertanian maupun perkebunan. Meskipun memiliki kandungan nutrisi relatif terbatas, limbah pertanian atau perkebunan sangan potensial sebagai sumber pakan sapi potong. Upaya peningkatan nilai nutrisi dapat dilakukan dengan cara fermentasi sehingga selain meningkat kandungan nutrisinya juga akan meningkatkan palatabilitasnya.

2.    Pakan Penguat (Konsentrat)

Konsentrat adalah campuran dari beberapa bahan pakan untuk melengkapi kekurangan gizi dari hijauan pakan ternak. Bahan pakan konsentrat yang dapat diberikan pada ternak sapi antara lain dedak padi, bungkil kelapa, jagung giling, bungkil kacang tanah, ampas tahu, ampas kecap, dan lain-lain.

Campuran bahan pakan konsentrat yang diberikan pada ternak sangat tergantung kepada harga dan ketersediaan bahan pakan di sekitar lokasi usaha penggemukan ternak sapi. Dari berbagai hasil penelitian dan pengalaman peternak beberapa formulasi pakan konsentrat yang dapat diberikan pada penggemukan sapi potong diantaranya adalah :
1)    Campuran 70 % dedak padi dan 30 % bungkil kelapa, kemudian ditambahkan dengan 0,5 % tepung tulang dan 1 % garam dapur.
2)    Campuran 2 bagian dedak + 1 bagian bungkil kelapa + 1 bagian jagung. Selanjutnya ditambahkan tepung tulang dan garam dapur sebanyak 1 – 2 % kedalam campuran pakan tersebut.
3)    Campuran 70 % dedak padi + 25 % bungkil kelapa + 5 % jagung giling, kemudian ditambahkan 1 % tepung tulang dan garam dapur.

Pemberian Pakan Sapi

Pakan yang diberikan pada ternak sapi penggemukan diarahkan untuk mencapai pertambahan bobot badan yang setinggi-tingginya dalam waktu relatif singkat. Untuk itu pemberian pakan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan ternak baik dari segi kuantitas maupun nilai gizinya. Pakan hijauan diberikan pada sapi sebanyak 10 – 12 % dan pakan konsentrat 1 – 2 % dari bobot badan sapi.

Pemberian hijauan dapat dilakukan 3 kali sehari yakni pada pukul 08.00 pagi, 12.00 siang dan pukul 17.00 sore hari, sedangkan pakan konsentrat diberikan pagi hari sebelum pemberian hijauan namun disarankan memberi sedikit pakan hijauan sebelum memberi konsentrat untuk merangsang keluarnya liur yang berfungsi sebagai buffer sehingga menjaga lambung sapi agar tidak asam.

Ketersediaan air minum untuk ternak sapi adalah hal yang tidak kalah penting diperhatikan. Kebutuhan air minum bagi sapi sebanyak 20 – 40 liter/ekor/hari, namun sebaiknya diberikan secara ad libitum (tidak terbatas).
Cara penyajian pakan hijauan pada ternak sebaiknya dicincang pendek-pendek agar lebih mudah dikonsumsi. Kemudian hasil cincangan rumput dibagi menjadi 6 bagian (untuk pagi 1 bagian, siang 2 bagian, dan sore sebanyak 3 bagian).

Melipatgandakan Keuntungan

Selain metode intensif atau kereman dengan pakan yang baik. Penggemukan harus didukung dengan pemasaran yang baik. Percuma menggemukan sapi jika tidak bisa memasarkan, ujung-ujungnya akan rugi. Untuk itu, agar keuntungan maksimal dan berlipat, maka waktu penggemukan sapi harus diperhitungkan secara baik agar saat panen harga jual sapi sedang maksimal. Biasanya, momen yang baik untuk menjual sapi adalah saat hari besar keagamaan seperti hari Idul Fitri dan Idul Adha. Dengan demikian, jika mau memulai menggemukan sapi mulailah memelihara 3-10 bulan sebelum momen tersebut tergantung lama penggemukan yang diinginkan. Selain itu, usahakan menjual sapi ke konsumen secara langsung serta pilihlah sapi yang disukai dan berharga mahal di daerah setempat. Pilihan jenis sapi hendaknya disesuaikan dengan potensi pakan dan kemampuan adaptasi di daerah setempat agar pertambahan bobot badannya maksimal.

SUMBER:

Untuk materi lebih lengkap bisa di download di bawah ini
Di Bawah Ini Video cara penggemukan sapi potong